Air mata kedua burung itu terus menetes dan membentuk sungai kecil yang semakin lama semakin besar. Sungai itu kemudian diberi nama Sungai Tuaka (Batang Tuaka). Jika di suatu siang tampak seekor elang terbang di sekitar muara Batang Tuaka sambil berkulik atau menangis, burung tersebut diyakini masyarakat sekitar sebagai penjelmaan Tuaka yang
Sang burung Elang hanya bisa mengawasi semua yang terjadi dari atas pohon. Secara diam-diam burung itu terbang mengikuti ke arah mana para perampok membawa kerbau-kerbau milik Ambo Upe’. Ternyata hewan ternak itu dimasukkan ke dalam sebuah gua yang terdapat di tengah hutan. Setelah itu burung Elang terbang kembali ke arah rumah Ambo Upe’ .
17. Beruang dan Lebah romawiki.org 18. Gagak dan Elang romawiki.org 19. Keledai dan Katak romawiki.org 20. Ayam dan Kuda Nil romawiki.org 21. Gajah yang baik hati dan suka menolong romawiki.org 22. Lebah dan Semut romawiki.org 23. Si Monyet Yang Nakal romawiki.org 24. Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan romawiki.org 25. Pertolongan Membawa Bahagia
f9MB3sr.